UNTAG Samarinda Teken MoU dengan LSP MSDM Nusantara, Perkuat Daya Saing Lulusan Melalui Sertifikasi Kompetensi
Samarinda — Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Samarinda resmi menjalin kerja sama strategis dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Manajemen Sumber Daya Manusia Nusantara (LSP MSDM Nusantara) melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang berlangsung di RRU 1 Untag Samarinda.
Acara ini turut dihadiri oleh Direktur LSP MSDM Nusantara, Bapak Iman N. Bajuasijadji, S.H., M.M. dan Manager Sertifikasi, Dr. Iffah Rosyiana, M.Psi., Psikolog. Dari pihak UNTAG Samarinda, turut hadir jajaran pimpinan, para Dekan fakultas, dan Kepala Biro, dalam rangka memperkenalkan struktur organisasi yang baru sekaligus menyambut agenda penting menjelang wisuda.
Dalam sambutannya, pihak UNTAG menyampaikan bahwa wisuda akan berlangsung dalam dua bulan ke depan. Seperti tradisi sebelumnya, kampus akan memberikan layanan pengantar karir melalui UPT Pusat Karir kepada para calon lulusan. Dalam hal ini, kehadiran LSP MSDM Nusantara diharapkan dapat memperkuat program tersebut dengan menyediakan narasumber yang berpengalaman serta peluang sertifikasi kompetensi yang diakui secara nasional.
Bapak Iman menjelaskan bahwa sertifikasi yang diterbitkan oleh LSP MSDM Nusantara berlandaskan pada UU No. 13 Tahun 2023 dan PP No. 10 Tahun 2018, serta berada di bawah naungan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). “Sertifikasi ini berlaku selama tiga tahun dan sangat penting untuk lulusan, karena mengacu pada Standar Kompetensi Nasional Indonesia (SKKNI), sehingga sesuai dengan kebutuhan riil dunia kerja,” ungkap beliau.
Ia menambahkan bahwa LSP telah banyak bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di Indonesia, dan melibatkan praktisi serta profesional sebagai asesor uji kompetensi. “Kami juga menyusun pelatihan yang sesuai standar, sehingga mahasiswa dari jurusan apapun dapat mengikuti pelatihan sebelum ujian sertifikasi, seperti halnya di bidang K3. Ini memberikan peluang kerja lebih luas, termasuk di luar bidang studi mereka.”
Dalam diskusi yang berlangsung hangat, sejumlah perwakilan UNTAG menyampaikan beberapa masukan dan pertanyaan. Dekan Ekonomi & Bisnis menyoroti pentingnya sertifikasi untuk lulusan Akuntansi dan Manajemen, seperti penggunaan aplikasi akuntansi Accurate, serta pelatihan K3 dan pelaporan keuangan. Namun, ia juga menekankan bahwa pembiayaan menjadi tantangan utama bagi mahasiswa.
Menanggapi hal tersebut, Bapak Iman menyampaikan bahwa pembiayaan sertifikasi dapat bersumber dari pendanaan kampus, pendanaan mandiri oleh mahasiswa atau alumni, hingga kemungkinan pendanaan dari negara. Pelaksanaan dapat dilakukan secara daring maupun langsung di kampus, dengan syarat minimal mahasiswa semester enam,” tambahnya.
WR III menanyakan teknis pelaksanaan dan kemungkinan sertifikasi dilakukan langsung di UNTAG. Hal ini disambut positif oleh pihak LSP, yang menyatakan kesiapan untuk mendatangkan tim sertifikasi ke kampus.
Sementara itu, Dekan Hukum berharap agar program ini dapat disosialisasikan secara aktif kepada mahasiswa dan dosen, sehingga pemahaman dan minat terhadap pentingnya sertifikasi kompetensi semakin meningkat.
Melalui kerja sama ini, UNTAG Samarinda menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung kesiapan kerja para lulusannya, sekaligus memperluas jejaring profesional dengan lembaga-lembaga sertifikasi resmi dan terpercaya.